Sripuspa's Blog

namaku a-tao

Posted on: Agustus 31, 2009

NAMAKU A-TAO

Ini dia ada lagi sinetron yang bagus dari Negri Taiwan. Jangan berpikir ini seperti Meteor Garden, Full House, 26 vs 18, Shashi girl Chun hyang, dan lain-lain yang dramatir-dramatir gitu deh. Tapi ini kisah asli dialog asli. Kisah seperti tiap hari melihat kejadiannya, menyaksikan hari-harinya, ngobrolnya dengan sesama orang, kelakuan-kelakuannya, keseharian banget. Soal cerita, dijamin gak ngebosenin. Ini kisah alami, jujur, dan realitas.

A-Tao, kata orang mah nama yang jelek, nama kampungan. Kalau disini mungkin semacam Markonah, Tukiyem, Rape’i, Jumeno (sorry ya yang punya nama-nama itu). Tapi nama sekampungan itu dipunyai oleh seorang gadis cantik, menarik, agak cerewet. Gadis ini bercita-cita ingin jadi kapster / tukang salon / penata rambut. Pekerjaan ini menurutnya menyenangkan dan bergengsi. Ketika dia hijrah ke kota tuk mewujudkan cita-citanya pada usia 18, dia malah diremehkan tentang nama. Kata orang-orang kota Taipe, A-Tao? Ih, nama kampungan. Banyak yang memberi saran kalau nama itu diganti saja. A-Tao ragu karna kata orang tuanya nama itu penuh makna. Tapi ya memang benar, kesana kemari di kota itu, nama A-Tao ditertawakan.

Angan-angan dari desa ingin bekerja di salon yang bagus malah terbalik 180 derajat. Ia malah kebagian kerja di salon sangat sederhana. Sudah begitu, pekerjaannya bukan hanya itu, tapi ditambah mencuci baju majikan, mengepel, mengantar pulang-pergi anak majikan ke sekolah, dia layaknya pembantu. Serasa tidak terima, dia seringkali berniat berhenti namun selalu dicegah sang majikan yang masih katagori pas-pas-an ini. Tetapi di tempat ini dia bisa berjasa sebagai penyatu hubungan rumah tangga antara majikan perempuan dengan majikan laki-lakinya.

Cerita tak sampai disitu. Setelah keluar dari pekerjaan disana, perlahan-lahan ia dapatkan juga pekerjaan di salon yang cukup lumayan, itu juga karna namanya diganti menjadi Mei-hui artinya cantik bijaksana. Dan ternyata dengan menggunakan nama itu ia jadi tenar sekaligus PD, banyak temannya, dan banyak yang menyenangi kepribadiannya. Pokoknya ia merasa nyaman dengan nama Chen Mei-hui. Jadi, selama bertahun-tahun di kota Taipe tidak ada yang tau kalau nama asli Chen Mei-hui adalah Chen A-tao.

Usia 20, A-Tao/Mei-hui ada yang meramal, katanya akan mendapat jodoh di usia 24 tahun, kalau 24 lewat, maka jodohnya akan datang di usia 28, tapi sampai saat ini dia belum punya pacar.

Usia 22 tahun, Mei-Hui dan seorang temannya, Li-xia membuka salon sendiri. Li-xia yang punyanya, dan Mei-hui penata rambutnya. Sebelum buka, Mei-hui pulang dulu ke desa. Tentu saja penampilannya kini sudah berbeda, dia pintar dandan dan modis, orang desa memanggilnya ‘mirip artis’, tapi watak, tetep, ceriwis abis, masih kekampung-kampungan, walau pola pikir telah modern.

Saat di desa dan saat mengunjungi teman-teman kampungnya, ternyata mereka sudah pada menikah, pada punya anak, tapi mereka iri pada A-Tao yang modern dan modis datang dari kota. Secara diam-diam kedua orang tua serta nenek A-Tao mencarikan jodoh untuknya. Dipertemukanlah dengan seorang anak dokter, anak dokter yang culun, manut banget sama bapaknya, lembek dan payah. Maka dengan banyak pertimbangan, perjodohan itu tidak jadi dilaksanakan. Apalagi ayahnya A-Tao membebaskan anaknya tuk memilih jodohnya sendiri.

Sekitar satu tahun menjalani usaha salon bersama sahabatnya Li-Xia, untuk menambah penghasilan Li-Xia punya usul ‘Gimana kalau kamar kosong itu kita kontrakin?’ dan A-Tao setuju. Jadilah pengontraknya adalah seorang Fotografer turis Jepang sekaligus kerja di ketentaraan lulusan politeknik sangat pintar dan terpelajar bernama Li Jian-he. Tapi orang ini sangat dijuteki oleh Mei-hui, karna awal ketemu saja, pria ini sudah berani memandangi dia dengan waktu yang lama di balik kaca jendela. Lama-lama berkat bantuan Li-Xia sebagai mak comlang, mereka jadi suka sama suka. Dan ternyata, Li Jian-he pernah melihat Mei-hui atau si A-Tao ini 2 tahun yang lalu, saat Mei-hui bekerja di salon terdahulu, dan semenjak itu hatinya telah menetapkan pilihan bahwa gadis yang ingin dia miliki adalah gadis itu, yaitu Mei-hui. Memang jodoh tak kan lari kemana.

Usia 24 Mei-hui benaran menikah dengan Li Jian-he, walau sebelumnya banyak rintangan lucu yang didapat dari keluarga Mei-hui, belum lagi saat orang tuanya bingung, Li Jian-he mamanggil A-Tao dengan sebutan Mei-hui, membuat salah tafsir dikira Li Jian he mempunyai wanita idaman lain.

Setelah menikah, Mei-hui berhenti nyalon dan tinggal di desa suaminya yang membuka usaha studio photo, disini ia memakai nama A-Tao atas anjuran suaminya.  Mereka dikarunia 3 orang anak. Di tempat ini cobaan menerpa, sudah studio sepi, ada godaan porkas pula (kode buntut). Karena menjadi miskin, A-Tao dihasut tetangga tokonya untuk memasang angka, sampai hartanya hampir ludes, dan ayah suaminya pun meninggal.

Untuk meninggalkan memori itu, A-Tao, Li Jian-he dan dua anak mereka pergi ke  Taipe, sedangkan anak keduanya dititipkan ke mertua perempuan untuk mengurangi beban biaya hidup, dan di kota ini A-Tao berganti nama Mei-hui lagi. Disana, Mei-hui membuka usaha salon kecil, sedangkan Li Jian-he menjadi photografer keliling. Ternyata emang dasar rezekinya disitu, salon Mei-hui cepat ramai. Sedikit demi sedikit kemakmuran mulai menanjak sampai datang seorang penderma / anggota yayasan amal bernama Yayasan Tzu chi, yang membawa kebaikan pada batin Mei-hui atas kejadian yang telah menimpanya, diantaranya, dengan datangnya lagi mantan pacar suaminya yang sempat merusak hubungan rumah tangga. Setelah rajin ikutan dengan ceramah di yayasan itu, hati Mei-hui menjadi semakin tenang. Tapi ada satu yang bikin dia bimbang. Menurut yayasan, ia harus berani memakai nama A-Tao dan membuang nama Mei-hui. Disini ia bingung, ia sudah kadung cinta dengan citra Mei-hui, sedangkan A-Tao pailit melulu.

Dengan pergolakan batin yang begitu dahsyat, konsultasi kesana kemari, akhirnya Mei-hui mau menjadi A-Tao.

Kenyataannya, dengan menyandang nama asli A-Tao ia menjadi damai, tentram, tambah cekatan, cantik serta bijaksana.

Sinetron ini adegannya lucu-lucu lho, dijamin kalo nonton sampai terpingkal. Adanya di DAAI-TV.


Tinggalkan komentar

sridevi